RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Meski sempat ditunda dua kali akibat belum kuorumnya para anggota dewan, sidang paripurna DPRD yang membahas usulan pergantian pimpinan DPRD Riau dari Partai Demokrat (PD) dan laporan hasil kerja Pansus terhadap LKPJ Kepala Daerah tahun 2018 akhirnya berjalan.
Salah satu keputusan dalam paripurna tersebut yakni penetapan pergantian Wakil Ketua DPRD Riau dari Noviwaldi Jusman ke Asri Auzar.
Wakil Ketua DPRD Riau, Sunaryo mengatakan pergantian pimpinan DPRD Riau dari Fraksi Demokrat memang sudah diproses di internal DPRD Riau. Bahkan hal ini juga sudah diputuskan oleh Badan Musyawarah (Bamus) DPRD Riau dan tidak ada permasalahan lagi mengenai surat menyurat pergantian dari PD.
"Sudah tidak ada masalah mengenai surat menyurat yang masuk sejak 19 Maret 2019 lalu, baik dari DPD atau SK dari DPP Partai Demokrat," katanya.
Pergantian ini juga menurutnya tidak melanggar aturan, sebab memang pergantian pemimpin memang diperbolehkan. Namun, tentu sesuai dengan aturan.
Meski dalam sidang paripurna pergantian pimpinan diumumkan, namun sebelum SK dari Mendagri keluar dan pelantikan dilakukan pimpinan masih dipegang oleh Noviwaldi Jusman.
"Kita akan usulkan peresmian pengangkatan Asri Auzar ke Menteri Dalam Negeri lewat Gubernur Riau," terangnya. Sementara dalam sidang tersebut, Noviwaldi Jusman yang juga akrab disapa Dedet, justru tidak hadir.
Sebelumnya, dijelaskan Eddy Yatim selaku Sekretaris DPD Demokrat Riau, reposisi jabatan Wakil Ketua DPRD Riau dari Dedet pada Asri Auzar murni demi kepentingan partai.
Selaku Ketua DPD PD Riau, Asri Auzar memerlukan jabatan Wakil Ketua DPRD Riau untuk mengoptimalkan konsolidasi partai.
"Selama ini Pak Ketua kesannya hanya ngurus Rohil, sebagai daerah pemilihannya. Karena itu, dengan menjadi pimpinan dewan akan lebih optimal peran konsolidasinya," tegas Eddy.
Sebenarnya, lanjut Eddy, bisa saja sejak awal DPD PD melakukan reposisi Wakil Ketua Dewan, namun itu tidak dilakukan, karena Asri Auzar masih mencoba pola lama untuk berkonsolidasi, namun hasilnya kurang optimal. Karena sudah menjadi keputusan resmi partai, hingga DPP, maka Eddy mengharapkan seluruh kader menghormati sekaligus melaksanakan keputusan tersebut.
Ketika ditanya apakah Dedet sudah diberi tahu soal keputusan DPP tersebut, Eddy memastikan sudah, karena salinan putusan DPP sudah dikirimkan kepadanya.